FAQ seputar Kesulitan Belajar Spesifik & Disleksia


Kesulitan Belajar Spesifik (KBS) adalah kesulitan belajar yang terjadi hanya pada bidang-bidang tertentu dan terjadi pada anak yang minimal memiliki tingkat kecerdasan normal (IQ di atas 90). Kesulitan belajar ini bisa terjadi pada area berbahasa (Disleksia), matematika (Diskalkulia), dan menulis (Disgrapia).

Disleksia adalah Kesulitan Belajar Spesifik, khususnya dalam hal berbahasa, yang terjadi pada anak-anak dengan tingkat intelegensi (IQ) normal atau di atas rata-rata. Anak dengan Disleksia mengalami kesulitan dalam berbahasa seperti mengeja, melafalkan kata, membedakan huruf, atau menulis. Kesulitan ini tidak disebabkan karena kemalasan dalam belajar, gangguan penglihatan, faktor sosio-ekonomi, atau faktor eksternal lainnya.

Anak dengan Disleksia tidak hanya memiliki kesulitan dalam hal membaca, namun juga disertai dengan kesulitan-kesulitan yang lainnya, seperti penyusunan secara sistematis/sekuensial, konsep waktu, pemahaman terhadap arah, dan ingatan jangka pendek yang buruk. Untuk lebih lengkapnya, tanda-tanda Disleksia dapat dilihat pada link ini.

Untuk menentukan apakah anak Anda Disleksia atau tidak harus dilakukan dengan diagnosis oleh pakar yang ahli dalam bidang ini, misalnya dokter anak atau psikolog. Diagnosis Disleksia dilakukan secara klinis berdasarkan cerita dari orang tua, observasi, dan tes-tes psikometrik. Jika orang tua meyakini bahwa tanda-tanda Disleksia ada pada anaknya, segera konsultasikan dengan pakar terkait.

Disleksia merupakan suatu kondisi yang menetap. Disleksia tidak bisa disembuhkan karena pada dasarnya Disleksia bukan merupakan sebuah penyakit, namun kondisi kelainan neurobiologis. Ketidakmampuan anak yang tampak seperti menghilang/berkurang pada kondisi dewasa terjadi karena individu tersebut berhasil menemukan solusi untuk mengatasi kesulitan yang diakibatkan oleh Disleksia tersebut, bukan karena Disleksianya telah sembuh.

Disleksia diatasi dengan terapi yang benar dan tepat sesuai metode yang teruji secara ilmiah.

FAQ seputar LexiPal


LexiPal adalah sebuah software untuk membantu belajar membaca permulaan yang didesain khusus untuk anak-anak dengan Kesulitan Belajar Spesifik. Bekerja sama dengan Asosiasi Disleksia Indonesia (ADI), LexiPal didesain sesuai metode terapi yang sudah teruji secara ilmiah, sehingga sangat cocok digunakan untuk membantu anak Disleksia belajar.

LexiPal bisa digunakan oleh anak-anak dengan umur 5-7 tahun, baik anak tersebut Disleksia atau tidak. Jika anak tersebut Disleksia, maka yang menjadi acuan utama untuk menggunakan LexiPal bukan umur, melainkan kemampuan anak tersebut, misalnya anak Disleksia umur 8 tahun yang masih kesulitan membedakan huruf tentu dapat menggunakan LexiPal. Penggunaan LexiPal oleh anak semestinya didampingi oleh orang tua, guru, atau terapis.

LexiPal menyediakan lebih dari 70 media belajar yang terbagi ke dalam 12 kategori, mulai dari kategori-kategori untuk pra membaca, seperti mengenal bentuk dan pola, hingga kategori-kategori yang sangat berkaitan dengan proses belajar membaca, seperti mengenal huruf, suku kata, kata, dan kalimat sederhana. Selain itu, orang tua, guru, atau terapis juga dapat melihat perkembangan belajar anak melalui data historis yang tersimpan di aplikasi.

Dengan arahan dari tim Asosiasi Disleksia Indonesia (ADI), LexiPal dibuat sesuai dengan metode terapi yang sudah terbukti efektif secara ilmiah untuk diterapkan pada anak dengan Kesulitan Belajar Spesifik. Tidak hanya itu, LexiPal juga didesain dekat dengan dunia anak-anak yang penuh permainan, warna, score, dan hadiah sehingga LexiPal menjadi aplikasi yang menarik, menyenangkan, dan memotivasi untuk anak-anak.

LexiPal dapat membantu memudahkan anak Disleksia untuk belajar karena dibuat dengan metode yang tepat, menyediakan konten yang lengkap, memiliki menu pengaturan yang bisa disesuaikan dengan kemampuan anak, dan urutan media belajar yang sesuai dengan tahap-tahap belajar membaca permulaan. Dengan desain media belajar yang menyerupai game, proses belajar membaca dengan LexiPal pun akan menjadi lebih menarik sehingga anak tidak takut untuk belajar.

LexiPal dapat digunakan sebagai salah satu alat bantu mengajar atau terapi remedial untuk penyandang Disleksia. Media-media belajar dalam LexiPal dapat disisipkan dalam aktivitas-aktivitas belajar anak pada Individual Educational Plan (IEP), yang tentunya disesuaikan dengan kemampuan dan target belajar masing-masing anak, serta dengan porsi waktu yang tepat.

Tentu saja. Siapapun orang tua yang menghendaki anaknya bisa belajar membaca secara mudah dan menyenangkan dapat menggunakan LexiPal.

Untuk saat ini, Anda bisa mendaftarkan diri Anda sebagai calon pengguna LexiPal pada Halaman Home LexiPalIndonesia.com. Tim NextIn Indonesia akan menghubungi Anda setelah aplikasinya dirilis untuk umum.