Demo Lexipal di acara One Week Training on Dyslexia Bandung
Akhir pekan lalu, pada tanggal 8 Agustus 2015, tim NextIn Indonesia mendapat kesempatan untuk mendemokan aplikasi Lexipal kepada para peserta workshop disleksia yang diadakan oleh Asosiasi Disleksia Indonesia (ADI) bertempat di RS Melinda 2, Bandung.
Rangkaian acara “one week intensive training on dyslexia” tersebut diselenggarakan dari tanggal 8 sampai 14 agustus 2015. Mulai dari materi kesulitan belajar anak dan strategi pengelolaannya hingga perilaku lain yang menyertai disleksia, seperti ADHD ( perilaku hiperaktif) disampaikan oleh para narasumber yang merupakan pakar dan ahli disleksia, seperti dr. Purboyo Solek, Sp. A (K) , dr. Kristiantini Dewi, Sp.A , Diah Puspasari, M. Psi , dan Sari Matualesy, M.Psi.
dr. Kristiantini Sp. A saat memberikan materi
dr. Purboyo Solek, Sp. A (K) memberikan penjelasan tentang Disleksia
Ternyata disleksia seringkali salah dipahami oleh masyarakat seperti kita, anak-anak yang sebenarnya disleksia dianggap bodoh oleh teman-teman, guru bahkan orang tua mereka, hanya karena mereka mengalami kesulitan untuk membaca. Padahal menurut penelitian, anak – anak yang menderita disleksia ini justru memiliki IQ normal bahkan IQ diatas rata-rata, hanya saja mereka memerlukan perhatian khusus dan bimbingan yang sesuai dengan kondisi masing – masing anak. Albert Einstein dan Steve Jobs merupakan salah satu tokoh dunia yang sukses dan ternyata mereka menyandang disleksia. Jadi, mereka yang menyandang disleksia jelas tidak bodoh, mereka memiliki cara yang berbeda untuk belajar dan mengembangkan kemampuan mereka, dengan IQ diatas rata-rata justru memungkinkan mereka untuk menjadi ROCK STAR di masa depan. Disinilah peran orang tua yang sangat diperlukan, jangan sampai anak – anak yang mengalami kesulitan belajar justru malah diperburuk dengan hukuman dan judgement yang diberikan orang tua, karena tidak sedikit dari mereka yang merasa frustasi dan menjadi nakal tak terkendali.
Antusiasme anak – anak saat mencoba aplikasi Lexipal
Lexipal sendiri merupakan aplikasi andalan yang dibuat oleh tim NextIn Indonesia yang telah teruji dan layak digunakan sebagai alat terapi untuk anak-anak Disleksia maupun yang memiliki kesulitan belajar membaca. Saat debutnya 1 (satu) tahun yang lalu, aplikasi ini mendapatkan respon positif dari para orang tua yang memiliki kesulitan untuk membimbing dan mendampingi anak–anaknya belajar membaca. Mereka merasa terbantu dengan adanya aplikasi Lexipal, anak-anak yang menyandang disleksia menjadi senang belajar dan lebih bersemangat dengan metode belajar lexipal yang interaktif dan fun. (wulan)